back to top
21.5 C
Indonesia
Jum, 21 Maret 2025

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

29.2 C
Jakarta
Jumat, Maret 21, 2025
spot_img
BerandaDaerahTernyata Masih Banyak, Kayu Berukuran Besar di Hutan Kalimantan

Ternyata Masih Banyak, Kayu Berukuran Besar di Hutan Kalimantan

Reporter: Ibrahim

Banjarmasin | detikNews.co.id – Pulau Kalimantan terkenal dengan hutan yang lebat dan luas dan juga Pulau Kalimantan salah satu pulau yang terbesar di Indonesia.

Penuturan dari pemilik pangkalan kayu atau yang disebut dengan Lokpon ini menuturkan pada awak media, saat awak media bertandang ke mess tempat tambatan kayu sebelum dikirim ke pabrik PT.Basirih dan PT.Hendratna yang akan di olah sebagai bahan Playwod dan juga dijadikan bahan-bahan kebutuhan rumah tangga.

Iway (32) tahun selaku pelaksana harian dalam pengawasan dan monitoring yang dipercayakan oleh pemilik lahan tambatan yang berada di bantaran Sungai Barito yang tepatnya di desa Tamban Saka Kajang Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan ini mengungkapkan pada awak media. Iway mengatakan, dalam tugas kesehariannya adalah menjaga dan menyusun batang kayu yang datang dari luar Banjarmasin, seperti dari Kalteng yang dengan jumlah sangat banyak dan diangkut dengan menggunakan sarana Tongkang dengan ditarik menggunakan kapal Tagbout.

Beliau menyampaikan, walaupun sudah hampir puluhan tahun lalu hutan Indonesia memang banyak berkurang dikarenakan banyaknya penebangan pohon-pohon besar, yang di tebang baik itu secara resmi ataupun tidak resmi. Namun sampai saat ini masih saja banyak pohon-pohon yang besar yang dijadikan bahan Playwod,” ungkapnya.

Lanjut Iway, Itu artinya bahwa hutan Indonesia ini masih lebat dan masih terjaga kelestariannya, dan juga bahwa program pemerintah mengajak masyarakat Indonesia untuk menanam pohon satu juta batang pohon, agar menjaga kestabilan ekosistem alam itu benar-benar terlaksana, buktinya sampai detik ini masih adanya pengiriman batang kayu dengan jumlah ratusan batang pohon setiap minggunya, yang di kirim dan di tempatkan di Lokpon atau tambatan kayu milik seorang Haji,” paparnya.

Haji H selaku pemilik lahan, menyewakan lahan bantaran sungai itu pada perusahaan Basir untuk di jadikan parkiran Batang kayu sebelum diolah dijadikan berbagai macam kebutuhan, dan juga pemilik tambatan kayu tersebut memiliki karyawan tuk mengelola dan mengatur susunan kayu-kayu tersebut agar mudah dihitung dan agar mudah diambil lagi oleh perusahaan dan juga agar tidak selisih saat penghitungan ulang.

Iway menegaskan dalam pengawasan dan monitoring kayu-kayu tersebut sudah barang tentu harus dijaga baik siang ataupun pada malam hari guna menghindari adanya kehilangan yang diakibatkan dicuri orang yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Jumlah kayu dalam beberapa tahun ini sudah tidak terhitung lagi jumlahnya yang di parkiran di tambatan sungai Barito ini, resiko pemilik lahan parkir batang kayu ini apabila hilang satu batang saja maka pemilik lahan parkir tambatan mengganti sepenuhnya dikarenakan sesuai isi perjanjian kontrak antara pemilik lahan tambatan tersebut dengan pemilik perusahaan. Sementara harga satu batang kayu tersebut dengan ukuran panjang 10 m dan dengan diameter 1m paling murah berkisaran 23 juta.

Maka dengan itulah pihak pengelola lahan parkir kayu itu selalu menjaga dan memperhatikan kayu-kayu tersebut siang dan malam hari dengan memperdayakan warga setempat tuk dijadikan karyawannya. (ib)

RELATED ARTICLES

Most Popular