back to top
21.3 C
Indonesia
Sab, 22 Maret 2025

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.2 C
Jakarta
Sabtu, Maret 22, 2025
spot_img
BerandaNewsSeorang Warga Desa di Lombok Tengah Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Seorang Warga Desa di Lombok Tengah Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Reporter: H. Syamsul Hadi

LOMBOK TENGAH, NTB | detikNews.co.id – Seorang Pria di Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri disebuah pohon pada pematang sawah dekat rumahnya, pada Kamis 04 Agustus 2022 sekitar pukul 17.30 WITA.

Kapolsek Pringgarata AKP Sulyadi Muchdip menjelaskan, korban atas nama Ahmad Syafi’i usia 60 Tahun alamat Dusun Kekalik Desa Murbaya tersebut, sekitar pukul 09:00 WITA korban keluar dari rumahnya menuju areal persawahan untuk mencari rumput.

“Setelah selesai mencari rumput sekitar pukul 10.00 wita Korban pulang namun tidak lama kemudian, si Korban ini kembali keluar dari rumahnya dan sampai dengan pukul 12.00 wita korban tidak kunjung pulang,” terang kapolsek.

Dari hal itu lanjut Kapolsek, pihak keluarga merasa resah dan berupaya bertanya pada tetangga sekitar tentang keberadaan korban, namun tidak menemukan jawaban pasti sehingga tetangga ikut membantu mencari keberadaan Korban.

“Sekitar pukul 17.30 WITA korban pertama kali ditemukan oleh Ustadz Ramli dalam posisi duduk dibawah pohon yang ada di pematang sawah, tepatnya sekitar ± 500 meter dari rumah korban,” ungkap kapolsek.

Mengetahui hal tersebut kata kapolsek, Ustadz Ramli memberitahukan kepada keluarga dan masyarakat bahwa melihat korban sedang duduk dibawah pohon yang ada di pematang sawah.

Selanjutnya warga beramai ramai mendatangi TKP, akan tetapi keluarga dan warga pun kaget menemukan Korban sudah meninggal dunia dalam kondisi leher terikat tali nilon warna biru panjang sekitar ±1 meter dengan posisi kaki menekuk/duduk, selanjutnya korban dibawa kerumahnya.

Mendapatkan informasi tersebut pihak Kepolisian Sektor Pringgarata langsung mendatangi dan melakukan olah TKP sekaligus mendengarkan keterangan saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.

“Namun dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi yang dibuktikan dengan surat pernyataan penolakan autopsi dan menerima peristiwa tersebut dengan ikhlas,” kata Kapolsek Pringgarata.

Dari pengakuan Keluarga korban diketahui bahwa dalam kesehariannya korban tidak banyak bicara dan menurut informasi bahwa Korban diduga memiliki permasalahan keluarga.
(HSH)

RELATED ARTICLES

Most Popular