Reporter: Karol
Labuan Bajo | detikNews.co.id – Wacana liar naik tiket ke tanaman nasional komodo (TNK) dengan Rp.3.500.000,00 (Tiga juta lima ratus ribu rupiah) menuai reaksi para pelaku pemandu pariwisata yang berada di Labuan Bajo dan sekitarnya, Kamis 14 Juli 2022.
Beredarnya informasi wacana liar naik tiket ke TNK didukung penuh oleh pemerintah kabupaten Manggarai Barat seperti berita yang ditayang beberapa media online. Pemerintah Provinsi melakukan sosialisasi di Aula Kantor Bupati Kabupaten Manggarai Barat pada hari kamis 24/07/2022 yang dihadiri sesuai undangan berikut Daftar Nama Undangan:
1. Bupati Manggarai Barat;
2. Wakil Bupati Manggarai Barat;
3. Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat;
4. Kepala Kejaksaan Negeri Labuan Bajo;
5. Ketua Pengadilan Negeri Labuan Bajo;
6. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT;
7. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT;
8. Kapolres Manggarai Barat;
9. Dandim Manggarai/Manggarai Barat;
10. Danlanal Labuan Bajo;
11. Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat;
12. Kepala Balai Taman Nasional Komodo;
13. Kepala KSOP;
14. Dirut BPOLBF;
15. Kepala Imigrasi;
16. Kepala Bea dan Cukai;
17. Kepala Bandara Komodo;
18. Kepala BMKG;
19. Ketua Kadin Mabar;
20. Ketua HIPMI Mabar;
21. Camat Komodo;
22. Kapolsek Komodo;
23. Ketua MUI;
24. Pendeta GMIT Gunung Salmon;
25. Pastor Paroki Roh Kudus;
26. Pastor Paroki MBSB;
27. Pater Marsel (Tokoh Masyarakat);
28. H. Ramang Ishaka (Tokoh Masyarakat);
29. KSP (Komodo Survival Program);
30. IWP (Indonesia Waste Platform);
31. ASITA (5 orang);
32. PHRI (5 orang);
33. ASKAWI (5 orang);
34. HPI (5 orang);
35. DOCK (5 orang);
36. JANGKAR (5 orang);
37. P3Kom (5 orang);
38. Gahawisri DPC Labuan Bajo (5 orang);
39. AWStar (5 orang);
40. FORMAB (5 orang);
Usai memaparkan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab hingga forum itu berubah menjadi forum diskusi yang dipandu oleh Kadis pariwisata Provinsi NTT Dr Zeth Sony Libing. Forum diskusi itu media detikNews.co.id mengutip pernyataan ketua forum masyarakat penyelamat pariwisata (FORMAPP) Rafael Taher saat pertemuan itu.
Berikut pernyataan keras ketua Formapp Rafael Taher di forum diskusi itu, Kalian itu pemprov NTT dan Pemkab MABAR kalian itu tidak punya urat malu, kami pelaku pariwisata di Labuan Bajo ini promosi aset wisata di Labuan Bajo ini pake uang sendiri tidak ada speserpun uang dari daerah ini untuk promosi sehingga sampai saat ini menjadi julukan kota super premium.
Sambung Rafael lalu kalian datang membuat aturan yang menyimpang dan merugikan masyarakat dan sektor lainnya. Tidak habis disitu Rafael marah juga kepada lembaga POLRES MABAR yang mengusir dirinya saat kasih masuk surat pemberitahuan untuk melakukan aksi demostrasi pada tanggal 18-30 juni 2022.
Rafael juga ingatkan kepada polisi dan polisi pamong praja (Polpp) agar pintu gerbang tidak boleh tutup saat melakukan aksi pada tanggal 18-30 Juli 2022 nanti, Berharap Bupati Editasius Endi bertemu nanti jangan lari ungkapnya. Bupati Edi potong pembicaraan Rafael untuk mengingat suaranya agak diperkecilkan sedikit Rafael spontan menjawab kami berjuang ini demi kamu Bupati manggarai Barat jelasnya dan langsung kembalikan micknya kepada panitia.
Bupati Edi menjawab atas pernyataan itu bahwa memang manggarai Barat ini hak otonomi daerahnya jelas akan tetapi didalamnya ada TNK dan BPOP LBF Itulah indonesia Raya jelasnya dengan senyum khas. Setelah pernyataan itu forum itu langsung dibubarkan dengan acara makan siang. (kr)