Depok | detikNews – Sebanyak 198 Siswa-siswi SMP Islam Taufiqurahman yang beralamat di Jalan Baiturrahim No.12, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok, mulai dari kelas 7 dan 8, dengan khusyu mengikuti program Pesantren Kilat (Sanlat) yang di pimpin oleh Hj.Munawaroh.S.Pd.I selaku Ketua Kegiatan dan guru agama dari sekolah tersebut. Selama 4 hari, 11-14 April 2022 para siswa dan siswi digembleng dengan ilmu agama yang diakhiri dengan memberikan paket sembako kepada warga sekitar yang membutuhkan.
Drs.Dedi Suandi selaku Kepala Sekolah SMP Islam Tafiqurahman mengatakan, bahwa kegiatan Sanlat dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab moril, dari pihak sekolah untuk dapat membentuk nilai-nilai Islami yang ada pada diri setiap siswa dan siswi SMP Islam Tafiqurahman.
“Pesantren Kilat merupakan suatu kegiatan yang sangat positif dan sangat diperlukan dalam rangka membentuk karakter Islami pada kehidupan siswa di sekolah. Disini siswa-siswi diajarkan bagaimana menjalani kehidupan yang sesuai dengah kaidah-kaidah agama yang diajarkan Baginda Nabi Muhammad SAW”, ujarnya, Kamis 15/4/2022.
“Mulai dari melaksanakan shalat Dhuha bersama, Tadarus Al-Qur’an, serta materi klasikal tentang sejarah para Nabi dan Rasul, yang diakhiri dengan kegiatan ‘SMP Islam Taufiqurrahman Berbagi’ yakni memberikan paket sembako kepada warga yang membutuhkan disekitar lingkungan sekolah”, sambungnya.
Ustadz Dedi mengungkapkan, pesantren kilat berasal dari dua susunan kata atau istilah, yakni pesantren dan kilat. Pesantren sendiri merupakan sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang mengajarkan materi-materi berpedoman dari Al-Quran. Sedangkan kilat bisa diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan dalam waktu yang singkat atau cepat.
“Jadi, pesantren kilat adalah kegiatan keagamaan yang dilakukan secara singkat, dan dilakukan rutin pada bulan Ramadhan oleh para lembaga pendidikan untuk memotivasi peserta didik dilingkungan sekolahnya, dengan mengajarkan beberapa pelajaran penting, dan bagi peserta didik yang beragama Islam, kegiatan ini wajib untuk diikuti”, ungkapnya.
“Sanlat juga kami adakan dengan tujuan memberi ruang untuk siswa-siswi kami, agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan suasana yang tenang, menyenangkan, dan bermanfaat. Lewat Sanlat, anak-anak bisa belajar untuk bisa menjalankan ibadah puasa dengan tepat, mendapatkan banyak ilmu agama dan karakter, hingga mengindarkan dari hal-hal kurang bermanfaat seperti bermain handphone atau menonton televisi”, tambahnya.
Kepsek SMP Islam Taufiqurahman menilai, Pesantren kilat adalah salah satu wahana alternatif kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka memantapkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Bagi siswa yang beragama Islam dengan pola dan tata cara kehidupan pesantren yang dilakukan di dalam lingkungan sekolah.
“Dengan adanya pelaksanaan Sanlat bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”, papar Ustadz Dedi.
“SMP Islam Taufiqurahman akan tetap konsisten untuk memantapkan, dan meningkatkan penghayatan ajaran agama Islam khususnya tentang keimanan, ibadah, akhlak, dan Al-quran kepada siswa-siswinya, untuk dapat menerapkan serta mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, guna membentuk mental spiritual yang tangguh, kokoh, dan mampu menghadapi tantangan-tantangan negatif, baik yang datang dari dirinya pribadi maupun dari luar dirinya dimasa depan”, pungkasnya.(Arifin)