Mesuji Sumsel | detikNews – Warga Penantian di Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Kayu Agung Ogan Komering Ilir, keluhkan rusaknya akses jalan yang tak kunjung diperbaiki pemerintah setempat. Diketahui jalan tersebut telah rusak selama bertahun-tahun.
“Kondisi tersebut sudah dialami warga bertahun-tahun, tanpa adanya perhatian dari pemerintah. Apalagi jalan ini merupakan akses utama Desa kami, jika turun hujan kami sulit hendak beraktivitas”, ucap warga dusun penantian Desa Sungai Ceper Edi Sukir. Selasa 08/06/2022.
Akses jalan tersebut belum pernah dilapisi aspal atau pengerasan jalan dan semua masih tanah merah, sehingga licin dan berlumpur setelah diguyur hujan. Bahkan warga kerap terjatuh saat melintasi jalan itu.
“Dari dulu jalan ini tak pernah diperbaiki kalau jalan masih kondisi tanah merah, begitu setiap habis hujan banyak warga yang terjatuh saat menggunakan jalan itu”, ujar Edi.
Akses Jalan Kabupaten Pemkab kayu agung Ogan Komering Ilir itu sangat rusak parah dan tak layak dilalui. Apalagi, warga yang kebanyakan bertani atau berkebun kerap kesulitan mengeluarkan hasil panen jika kondisi jalan rusak apalagi habis diguyur hujan tambah seperti kubangan kerbau keluh kesah warga.
Warga menyebut jalan rusak itu hampir sepanjang 3 kilometer. Warga berharap Pemda bisa segera melakukan perbaikan jalan.
“Kalau begini terus akses jalannya, karena di sini rata-rata merupakan petani, dan pekebun bisa-bisa perekonomian masyarakat tidak berjalan dengan baik. Akibat dari dampak rusaknya jalan poros utama dusun penantian ini, kami berharap dapat segera diperbaiki oleh pemerintah daerah kabupaten Ogan Komering Ilir”, lanjut Edi sukir.
Sementara itu, Erdiansyah selaku Kepala Dusun Gajah Mati, Desa sungai ceper hal serupa.
“Dirinya berharap kepada pemerintah daerah agar dapat membantu perbaikan jalan tersebut, agar warga yang menggunakan jalan itu, baik roda dua dan roda empat bisa berlalu lalang, sehingga bisa mengangkut hasil panen kebun mereka. Selama ini kami selalu siap membawa baju lebih untuk beraktivitas karena sering terpeleset dan terjatuh saat melewati jalan rusak itu”, lanjutnya.
“Ini kalau mau pergi kuliah (Kuli Payah) dan termasuk anak-anak pergi ke sekolah, saat jalan habis hujan, itu kan berlumpur dan licin, jadi sering jatuh dan baju yang dipakai kadang kotor jika sudah menuju ke tempat kerja dan sekolah. Terpaksalah bawa baju ganti, mana badan sakit-sakit, motor rusak”, ungkapnya.
“Kepada Pemerintah Kabupaten kayu agung Ogan Komering Ilir, cobalah untuk melihat jalan kami ini, agar jalan ini segera diperbaiki dan layak untuk dilewati. Kami selaku warga berharap jalan ini bisa di rabat beton”, tambahnya.
Mat Soleh LSM PKN RI mengatakan, bahwa warga pun telah berupaya mengajukan perbaikan jalan kepada pihak swasta. Namun, sampai saat ini belum juga terealisasi.
“Selama ini warganya sering meminta untuk mencarikan solusi agar jalan diperbaiki oleh perusahaan. Namun, lantaran jalan milik Pemda, perusahaan tak bisa berbuat banyak”, ucap Mat Soleh.
Terpisah, Kades Sungai Ceper Kaharno mengatakan, dirinya telah mengajukan permohonan rabat beton kepada Pemerintah Kabupaten.
“Saya berharap agar pemerintah Kabupaten Kayu Agung Ogan Komering Ilir, dapat segera memperbaiki akses jalan penghubung kedua Desa tersebut, dan berharap agar pemerintah Kabupaten segera mengalokasikan rabat beton”, ujar Kaharno.
“Jadi mau tidak mau, kalau tidak ada tanggapan dari Pemkab untuk perbaiki jalannya, terpaksa kami urunan warga Sungai Ceper dan warga Desa Talang Gajah Mati saling bergotong-royong, untuk memperbaiki jalan itu semampu kami. Sekali lagi kami sangat berharap kepada pemerintah Kabupaten Kayu Agung Ogan Komering Ilir agar jalan ini segera dapat diperbaiki”, pungkas Kaharno. (Tim/ Arf)